Jumat, 31 Oktober 2014

Temen Itu


teman itu seribu muka seribu bahasa 
teman itu jadi tameng jadi belati juga 
teman itu baik iya jahat iya 
teman itu bohong iya jujur iya 
teman itu malaikat bisa setan juga bisa 
teman itu bisa jadi air yang menyejukan tapi juga bisa jadi api yang mengerikan 
teman itu cuma bikin enjoy teman itu cuma warna 
teman itu cuma tokoh lain 
wajar saja kalau teman bisa bilang A bisa juga bilang Z
wajar aja kalau teman bisa membangun dan bisa merobohkan juga 
wajar aja kalau teman itu merajut didepan tapi menusuk dibelakang 
teman itu ya bikin hidup kamu jadi hidup 
kapan lagi punya teman yang bikin hidup kamu naik turun 
kapan lagi punya teman yang bikin hidup kamu jadi banyak warna 
kapan lagi punya teman yang bikin kamu ketawa sama menangis disaat bersamaan 
kapan lagi punya teman yang bisa gonta ganti muka 
kapan lagi punya teman yang bisa gonta ganti lidah 
nikmati saja tinggal bersama teman-teman kamu, 
apapun mereka nikmati saja! 
buat kamu belajar bahwa hidup ini tidak cuma satu warna tapi banyak warna

Minggu, 26 Oktober 2014

ADORE

Hari ini semua kembali seperti yang gua harapkan..
Ternyata kembali ke rumah adalah suatu obat yang mujarab saat kita tersesat dalam perjalanan kita untuk berkelana. Rumah mungkin tempat yang ga akan terpikirkan saat kita sedang asik berkelana. Tapi rumah selalu menjadi tempat paling ampuh saat kita kehilangan arah. Gua benar-benar bersyukur banget sampai saat ini gua masih ada nyokap. Gua ga pernah terlalu merhatiin nyokap secara detail, gua cuma selalu melihat dia baik-baik saja dan sehat, maka semua berjalan mulus. Tapi kemarin saat gua balik, gua baru menyadari nyokap udah bertambah tua walaupun beliau masih cantik dan sehat, gua baru sadar nyokap ga semuda dulu, dan ga sekuat dulu. Gua pernah mikir selama gua baik-baik saja maka nyokap baik-baik saja. Pulang kemaren membawa sesuatu buat gua sekarang. Dimulai waktu nyokap cerita masa kehamilan gua, waktu nyokap cerita gimana gua lahir, nyokap cerita gimana gua waktu kecil. Gua ga pernah tau ternyata segitukah seorang ibu menyanyangi anaknya. Jujur aja gua pernah mau peduli sama keluarga gua, selama kita hidup baik, sehat dan rejeki lancar semua berjalan dengan semestinya. Sayangnya gua ga pernah tau perjuangan orang tua gua dulu hingga bisa menjadi seperti ini. Gua ga pernah tahu ternyata mereka rela berkorban apapun untuk kehidupan gua hingga seperti ini.

Saat gua mengeluh dengan keadaan seperti ini, nyatanya orang tua gua ga pernah mau menegeluh dengan apa yang mereka kerjakan cuma demi gua
Saat gua udah putus asa dengan keadaan ini, nyatanya orang tua gua ga pernah putus asa dengan yang mereka kerjakan untuk kehidupan gua
Saat gua kesel dengan keadaan yang kaya gini, nyatanya orang tua gua ga pernah kesel dalam keadaan apapun, karena mereka melakukannya demi gua

Gua ga pernah merasa selama ini ternyata pengorbanan mereka untuk gua segitu besarnya. Pengorbanan materi, raga, dan jiwa mereka. Mungkin ini sepele, karena gua juga mikir gitu, ya itu kewajiban mereka sebagai orang tua. Nyatanya gua baru tau dari Nyokap itu bukan sekedar kewajiban tapi ada hal ini, kalau mau tahu itu apa mending tanyain ke orang tua masing-masing aja, karena kalau yang jawab dari orangtua kita sendiri itu lebih kena banget.

Dari segitu pengorbanan orang tua gua, gua sempet nanya ke nyokap nyesel ga ngorabanin kaya gitu cuma buat gua. Dan nyatanya jawaban yang gua dapetin bener-bener cuma bikin gua nangis dan menyesal pastinya. Entahlah kalimat-kalimat yang diucapin nyokap kemarin itu bener-bener bikin gua sadar. Mungkin dan memang seharusnya saat ini saatnya gua yang mulai belajar berkorban untuk mereka, saat ini saatnya gua menjadi sesuatu yang mereka inginkan, saat ini saatnya gua buktiin pengorbanan mereka ga sia-sia. 


To : the most beautiful woman in the world who gave me her face
Terima kasih sudah mau menjadi sesorang yang selalu ada untuk saya. 
Terima kasih sudah mau menjadi orang yang sangat berharga untuk saya. 
Terima kasih sudah mengorbankan semuanya untuk saya. 
Terima kasih untuk doa dan nasihatnya yang dapat dijadikan pegangan saat saya berkelana. 
Terima kasih untuk segala senyuman, dan tangisan yang diperuntukan hanya untuk saya
Terima kasih untuk kepercayaannya yang menjadikan saya apa yang Anda inginkan dan harapkan
Beribu saya berterima kasih pun itu tidak akan terbayar dengan apa yang Anda lakukan, tapi saya tidak akan lelah mengucapkan terima kasih untuk Anda.
Terima kasih untuk Tuhan karena saya dilahirkan dari rahim Anda
Terima kasih untuk Tuhan karena saya dilahirkan denga rupa menyerupai Anda
Terima kasih untuk Tuhan karena saya adalah anak Anda
Saya hanya berharap Tuhan selalu memberikan waktu kepada Anda yang selalu bersabar untuk melihat saya mejadi seperti yang Anda harapkan.
Saya hanya berharap Tuhan selalu memeberikan kesehatan kepada Anda yang selalu bersabar untuk melihat bahwa pengorbanan Anda tidak pernah sia-sia.
Saya selalu berharap Anda selalu dilindungi dan dikasihani Tuhan
Tuhan jagalah beliau, karena saya ingin beliau selalu baik-baik saja hingga saya meraih apa yang beliau harapkan. Jagalah beliau dengan segala yang baik dari-Mu
Maaf untuk segala apa yang saya lakukan yang telah menyakiti Anda
Maaf untuk segala sesuatu yang buruk dari saya untuk Anda
Saya sangat menyanyangi Anda karena Tuhan juga menyanyangi Anda






Minggu, 19 Oktober 2014

Dingin


 

Musim semi datang dan bunga bermekaran
Musim panas datang dan harusnya memori melebur tetapi…
Empat musim tidak sesuai denganku, aku seorang yang dingin
Karakterku yang keras seperti salju yang membekukan tubuh


Bagiku, dingin adalah segalanya, seperti sebuah lautan salju
Kau akan melihat bahwa aku bukanlah sebuah pulau tetapi sebuah gumpalan es
Aku kehilangan fokusku karena kedua mataku membeku
Aku tetap berteriak meski tanpa anak lidah


Aku adalah sebuah jalan es dengan bekas luka pahit yang tersisa
Hatiku remuk seperti salju yang berjatuhan
Setelah aku meletakkan semuanya pada tempatnya
Cahaya telah padam dan malam telah tiba


Meskipun sebuah mentari (kau) telah terbit
Salju yang menutupi gunung tidak mencair


Dingin,
Meskipun aku telah menyembunyikan kedua tanganku ke dalam saku
Dingin, 
Meskipun aku telah meniup kedua tanganku
 

Hatiku membeku sehingga membuat bibirku menjadi pecah
Aku satu-satunya yang kedinginan meskipun aku telah membungkus tubuhku dalam selimut
Ini sangat dingin meskipun aku berada dalam pelukan seseorang
Aku mencoba menutup lubang di hatiku tetapi angin tetap saja masuk
 

Musim semi datang dengan jantung yang berdebar
Tetapi aku tetap saja berdiri di ujung kejatuhan
Memoriku telah berhenti di musim salju
Aku telah menaruh kehangatan di antara kulit pecah hatiku yang mengering
 

Memori telah terjebak di dalam sungai yang membeku
Tetapi itu memegangku erat dan tidak membiarkanku pergi
Setelah aku tahu dinginnya perpisahan
Merekahnya musim semi tak lagi datang
 

Sakura berguguran layaknya kepingan salju, dingin
Sinar mentari menyengat layaknya badai salju, bagiku sangat dingin
 

Jika aku menyentuh sesuatu, itu akan membeku 
Sehingga membuatku takut untuk menyentuh tanganmu
Karena jika kau mendekat padaku
Hatimu mungkin akan menjadi dingin juga


 

Aku dingin sedingin es, sangat dingin
Musim semi datang dan bunga bermekaran
Musim panas datang dan harusnya memori melebur 
tetapi di sini…


Di sini dingin, sangat dingin
Hatiku membeku sehingga membuat bibirku menjadi pecah
Ini sangat dingin bagiku, sangat dingin
Aku mencoba menutup lubang di hatiku tetapi angin dingin masih saja memasukinya
 LH