Selasa, 12 Mei 2015

Pecundang

Di cermin aku menatap aku adalah...

Jujur, aku tidak pernah cocok di dunia
Bagiku yang sendirian, cinta sudah dilupakan 
Bagiku yang sendirian, sudah lama terlupakan pada saat itu 
Aku sudah cukup dengan lagu-lagu cinta yang penuh harapan 

Kau atau aku hanya pelawak menyedihkan yang bermain-main di dalam skenario seperti itu
Aku pergi menjauh
Aku pergi pulang 
Aku ingin kembali ke tempat dimana aku dulu saat masa kecil

Pada suatu titik
Aku mulai melihat tanah yang lebih luas dari pada langit 
Itu sulit bahkan untuk bernapas 
Aku mengulurkan tanganku 
Tapi tidak ada yang meraih itu

Pada suatu titik 
Aku mulai takut pada orang yang menatapku 
Aku muak bahkan untuk menangis 
Aku tersenyum 
Tapi tidak ada yang peduli tentang itu

Mengulang kesalahan dengan mereka
Mencintai untuk memiliki tapi akan lelah ketika semua terjadi 
Aku mementingkan kesenangan yang tidak bertanggung jawab 
Kadang-kadang perasaan dari segala sesuatu menjadi hancur 
Isyarat berhargamu bahwa kau tidak tahu kapan harus berhenti 
Sekarang itu adalah perasaan dimana tak ada yang indah ataupun kesenangan 

Aku menyalahkan langit biru 
Aku kadang-kadang ingin melemparkan segala sesuatu ke bawah 
Aku ingin mengucapkan selamat tinggal 
Setelah mengembara di jalan ini selesai 
Tolong, aku harap aku bisa menutup mataku tanpa penyesalan

Aku sendirian di tepi tebing curam 
Aku seorang pecundang, penyendiri 
Seorang pengecut yang berpura-pura menjadi kuat 

Di cermin aku adalah .. 
Hanya seorang pecundang, penyendiri 
Sebuah sentakan penuh dengan luka 
Sampah kotor 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar