Di cermin aku menatap aku adalah...
Jujur, aku tidak pernah cocok di dunia
Bagiku yang sendirian, cinta sudah dilupakan
Bagiku yang sendirian, sudah lama terlupakan pada saat itu
Aku sudah cukup dengan lagu-lagu cinta yang penuh harapan
Kau atau aku hanya pelawak menyedihkan yang bermain-main di dalam skenario seperti itu
Aku pergi menjauh
Aku pergi pulang
Aku ingin kembali ke tempat dimana aku dulu saat masa kecil
Pada suatu titik
Aku mulai melihat tanah yang lebih luas dari pada langit
Itu sulit bahkan untuk bernapas
Aku mengulurkan tanganku
Tapi tidak ada yang meraih itu
Pada suatu titik
Aku mulai takut pada orang yang menatapku
Aku muak bahkan untuk menangis
Aku tersenyum
Tapi tidak ada yang peduli tentang itu
Mengulang kesalahan dengan mereka
Mencintai untuk memiliki tapi akan lelah ketika semua terjadi
Aku mementingkan kesenangan yang tidak bertanggung jawab
Kadang-kadang perasaan dari segala sesuatu menjadi hancur
Isyarat berhargamu bahwa kau tidak tahu kapan harus berhenti
Sekarang itu adalah perasaan dimana tak ada yang indah ataupun kesenangan
Aku menyalahkan langit biru
Aku kadang-kadang ingin melemparkan segala sesuatu ke bawah
Aku ingin mengucapkan selamat tinggal
Setelah mengembara di jalan ini selesai
Tolong, aku harap aku bisa menutup mataku tanpa penyesalan
Aku sendirian di tepi tebing curam
Aku seorang pecundang, penyendiri
Seorang pengecut yang berpura-pura menjadi kuat
Di cermin aku adalah ..
Hanya seorang pecundang, penyendiri
Sebuah sentakan penuh dengan luka
Sampah kotor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar